Tandaseru — Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Ternate mengeluarkan peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem berupa hujan lebat, angin kencang, dan gelombang tinggi yang diperkirakan melanda seluruh wilayah kabupaten/kota di Maluku Utara hingga beberapa hari ke depan.
Kondisi ini dipicu fenomena atmosfer berupa Siklon Tropis Fung Wong yang berada di Filipina, namun berdampak signifikan pada cuaca Maluku Utara.
Ketua Tim Kerja Analisa Data dan Informasi BMKG Ternate, Zaky Alin Nuary, menjelaskan saat ini telah terpantau hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai angin kencang di beberapa wilayah.
“Ini diakibatkan karena adanya fenomena atmosfer berupa siklon tropis Fung Wong yang saat ini berada di Filipina, namun berdampak terhadap kondisi cuaca di Maluku Utara,” kata Zaky, Senin (10/11/2025).
BMKG telah memprediksi dan memberikan peringatan dini sejak hari Minggu (9/11/2025). Untuk hari ini, Senin (10/11/2025), potensi hujan lebat diperkirakan terjadi di Pulau Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Ternate, Tidore Kepulauan, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, dan Pulau Taliabu.
“Seluruh kabupaten/kota terkena dampak dari kondisi cuaca ekstrem,” ungkap Zaky.
Sementara itu, untuk besok, Selasa (11/11/2025), potensi hujan lebat masih diperkirakan terjadi di wilayah Morotai, Haltim, Halteng, Halsel, dan Sula, dengan potensi hujan lebat yang dipantau hingga Selasa pagi.
Ancaman Gelombang Tinggi
Kondisi cuaca ekstrem ini juga berdampak pada gelombang tinggi, khususnya di beberapa perairan. Ketinggian gelombang 2,5 hingga 4 meter diwaspadai di wilayah Laut Halmahera, Laut Loloda, Perairan Morotai, dan Perairan Batang Dua–Bitung.
Adapun Perairan Ternate–Bacan juga tergolong tinggi, dengan ketinggian gelombang berkisar 1,25 hingga 2,5 meter. Peringatan gelombang tinggi ini diperkirakan masih berlangsung hingga Rabu (12/11/2025).
Imbauan dan Waspada Bencana
Menyikapi kondisi ini, BMKG mengimbau masyarakat untuk waspada. Para motoris dan masyarakat yang beraktivitas di perairan/laut diminta berhati-hati terhadap angin kencang dan gelombang tinggi, serta penurunan jarak pandang akibat hujan lebat.
Masyarakat yang bermukim di sekitar aliran air (barangka) juga diminta waspada terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, dan longsor.
“Pastikan barangka atau aliran air berjalan dengan maksimal. Waspadai pula adanya pohon tumbang akibat angin kencang khususnya di wilayah dengan pohon rimbun tua,” pungkas Zaky.







Tinggalkan Balasan