Tandaseru – Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu, Maluku Utara, menggelar Rapat Koordinasi Tim Pengawasan Aliran Kepercayaan dan Aliran Keagamaan dalam Masyarakat (PAKEM) Taliabu, Selasa (2/12/2025). Kegiatan tersebut berlangsung di Ruang Rapat Kejaksaan Negeri Pulau Taliabu, Desa Bobong.
Kajari Pulau Taliabu, Yoki Adrianus, menyampaikan rapat ini merupakan tindak lanjut dari pertemuan sebelumnya dan menjadi bagian dari instruksi langsung memperkuat pemantauan terhadap aliran kepercayaan dan aliran keagamaan di wilayah setempat.
“Pengawasan ini penting untuk mencegah potensi gesekan atau ujaran kebencian antarmasyarakat. Melalui forum ini, kita bisa menyusun langkah dan pendekatan yang tepat bersama para tokoh agama dan tokoh masyarakat bila ditemukan indikasi yang perlu ditangani,” ujar Yoki.
Sementara itu, Kepala Badan Kesbangpol Taliabu, Kamirudin, menjelaskan hingga kini pihaknya belum menemukan data maupun indikasi adanya aliran keagamaan yang menyimpang.
“Melalui rakor ini, kami berharap bisa memperkaya data dan informasi, sehingga koordinasi lintas sektor semakin efektif,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan Kasubbag Tata Usaha Kemenag Taliabu, Antoni Nurdin. Ia menyebutkan, hingga saat ini belum pernah ditemukan aliran yang difatwakan menyimpang oleh MUI di Pulau Taliabu.
“Kelompok Islam yang berkembang di Taliabu lebih pada organisasi besar seperti NU dan Muhammadiyah serta ormas keislaman lainnya. Kemenag akan terus melakukan pemantauan hingga level desa melalui penyuluh agama,” jelasnya.
Dari unsur kepolisian, Kasat Intel Polres Pulau Taliabu IPTU Sahlan Tubaka menegaskan pemantauan lapangan tetap intensif dilakukan.
“Belum ada indikasi aliran kepercayaan ataupun aliran keagamaan yang berpotensi memicu konflik. Namun kami terus melakukan deteksi dini, termasuk terhadap masuknya ajaran dari luar,” ucapnya.
Sementara Ketua FKUB Pulau Taliabu, Muhdin, mengapresiasi kondisi kerukunan antarumat beragama di wilayah tersebut.
“Toleransi di Taliabu sangat baik. Masyarakat di sini umumnya fokus pada aktivitas sebagai petani dan nelayan, sehingga kehidupan sosial berjalan harmonis,” tuturnya.
Pantauan media ini, Rakor PAKEM dimulai pukul 10.00 WIT dan berakhir pukul 11.50 WIT dalam keadaan aman dan lancar, dengan penegasan pentingnya sinergi lintas instansi jika di kemudian hari ditemukan hal menonjol yang perlu penanganan bersama.





Tinggalkan Balasan