Tandaseru – Institut Teknologi Bandung (ITB) Jawa Barat telah melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat berupa penerapan teknologi digital di sektor pendidikan dan pemerintahan di Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, yang merupakan daerah 3T (Terluar, Tertinggal, dan Terdepan).
Guru Besar ITB, Prof. Dr. Ir. Nana Rachmana Syambas, M. Eng, melalui Jubir kandidat doktor ITB, Ade Nurhayati, menyampaikan apresiasi kepada Pemerintah Kabupaten Pulau Morotai atas pelayanan dan sambutan yang baik. Kegiatan ini bertujuan memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi pusat dengan daerah.
“Tentu, sebagai daerah 3T, masih ada tantangan seperti keterbatasan infrastruktur internet dan sumber daya manusia. Namun justru di situlah letak pentingnya kerja sama, agar kekurangan tersebut bisa perlahan diatasi dengan dukungan teknologi, peningkatan kapasitas SDM, dan pembangunan yang berkelanjutan,” ujar Prof. Nana, Senin (24/11/2025).
Kolaborasi Pendidikan dan Pemerintah
Rangkaian kegiatan pengabdian yang dilakukan pada 10 September 2025 ini mencakup:
• Kuliah Umum bertema “Future Network and Trends” di Universitas Pasifik (Unipas) Morotai.
• Pelatihan Guru di SMK Bumi Moro mengenai pemanfaatan Artificial Intelligence (AI) dan Learning Management System (LMS).
• Audiensi dengan Pemerintah Daerah Kabupaten Pulau Morotai.
ITB memberikan apresiasi khusus kepada Unipas Morotai karena menunjukkan semangat tinggi, antusiasme, dan daya kritis yang kuat dari dosen maupun mahasiswa dalam membangun kapasitas akademik.
Pemerintah Daerah, yang dipimpin Bupati Rusli Sibua dan Wakil Bupati Rio Christian Pawane, menyambut kunjungan ITB dengan sangat positif. Bupati menegaskan kesiapan Pemda untuk menindaklanjuti program digitalisasi pendidikan dan layanan pemerintahan.
Potensi Perikanan dan Harapan ITB
Selain sektor pendidikan dan pemerintahan, ITB juga mengunjungi SKPT dan PT Harta Samudra untuk membahas pengembangan potensi perikanan, khususnya tuna. ITB menekankan pentingnya:
• Peningkatan standar mutu produksi.
• Penerapan teknologi rantai pasok dingin (cold chain).
• Digitalisasi sistem traceability untuk transparansi asal-usul produk.
Harapan ITB adalah agar Morotai ke depan dapat menjadi contoh daerah 3T yang mampu bangkit melalui teknologi, yang pada akhirnya akan memberi dampak nyata bagi kesejahteraan masyarakat melalui digitalisasi di bidang pendidikan, ekonomi (perikanan), dan pariwisata.
Tim kandidat doktor ITB yang terlibat dalam kegiatan ini adalah:
1. Galih Nurkahfi S.T., MT (BRIN)
2. Jupriadi S.Kom, MT (Universitas Teknokrat Indonesia)
3. Syaiful Ahdan, S.Kom, MT (Universitas Teknokrat Indonesia)
4. Ratna Mayasari, S.T., M.T (Universitas Telkom)
5. Ade Nurhayati, S.T., MT (Universitas Telkom)
6. Eki Zaki Hamidi, S.T., MT (UIN Bandung)
7. Rohmat Tullah S.T., MT (Universitas Telkom).






Tinggalkan Balasan